Seputar Google Doodle Hari ini, Teresa Teng Menjadi Icon Di Google Doodle.
Seputar Google Doodle Hari ini, Teresa Teng Menjadi Icon Di Google Doodle.
Baca juga info : kursus bahasa
inggris
Saat membuka laman utama pencarian Google hari ini, Senin (29/1/2018), kamu akan melihat Google Doodle
bergambar seorang wanita cantik tengah bernyanyi dengan latar belakang
sinar bulan. Dia adalah Terese Teng yang dikenal sebagai seorang
penyanyi legendaris asal Taiwan.
Dalam Google Doodle
tersebut, wanita kelahiran 29 Januari 1953 ini tampil mengenakan gaun
putih dan ikat kepala bunga sambil menggenggam mikrofon dan tersenyum
manis.
Baca juga info : info
kursus bahasa inggris
menampilkan sosok Terese Teng tak lain untuk merayakan hari
kelahirannya yang ke-65 tahun. Selain dikenal sebagai penyanyi, sosoknya
juga dikenal luas di antara komunitas masyarakat berbahasa Mandarin dan
di seluruh Asia Timur, termasuk Jepang, selama kurang lebih 30 tahun.
Terese Teng populer berkat lagu-lagunya yang merakyat dan bernada
balada romantis. Salah satu lagunya yang sangat terkenal berjudul Hé Rì Jūn Zài Lái atau dalam bahasa Indonesia memiliki arti Kapankah Kau Akan Kembali.
Selain lagu berbahasa Mandarin, wanita yang juga dikenal dengan nama
Deng Li-jun ini bahkan pernah merekam lagu dalam bahasa Hokkien, Kanton,
Jepang, Inggris, dan bahkan Indonesia.
Baca juga info : info biaya kursus bahasa inggris
Kesederhanaan dan Ketulusan
Diwartakan laman Taipics,
gaya menyanyi Terese Teng menyampaikan kesederhanaan dan ketulusan. Yeh
Yueh-Yu, seorang profesor Teori Kebudayaan di Universitas Southern
California mengatakan, "Suaranya yang sangat manis membuatnya menjadi
begitu terkenal."
Profesor itu menuturkan, Terese Teng memiliki suara yang sempurna untuk lagu-lagu folk dan balada, dan dia berhasil menambahkan lagu folk tradisional ke dalam komposisi bergaya Barat.
Suaranya juga digambarkan sebagai "Seakan-akan seperti menangis dan memohon, tapi dengan kekuatan yang mampu menarik dan menghipnotis pendengar." Penulis lagu Tsuo Hung-yun mengatakan suara Terese Teng memiliki "Tujuh penggalan manis, tiga air mata."
Baca juga info : Info kampung inggris pare
Terea Teng meninggal dunia akibat serangan asma akut ketika sedang berlibur di Chiang Mai, Thailand, saat usia 42 tahun pada 8 Mei 1995.
Kala itu ia dimakamkan bagaikan seorang pahlawan, dengan bendera Taiwan menyelimuti peti matinya dan Presiden Taiwan saat itu, Lee Teng-hui, menghadiri pemakamannya.
Teresa Teng dimakamkan di kaki gunung di Chin Pao San, sebuah kompleks pemakaman dekat Jinshan, Taipei, Taiwan. Di tempat pemakamannya berdiri sebuah patung dirinya (sebagai tugu peringatan), diiringi dengan musik lagu-lagunya sebagai latar belakang.
Bukan itu saja, di sana juga terdapat sebuah piano elektronik berukuran raksasa. Para pengunjung yang berziarah dapat memainkannya dengan menginjak balok-balok piano tersebut.
Profesor itu menuturkan, Terese Teng memiliki suara yang sempurna untuk lagu-lagu folk dan balada, dan dia berhasil menambahkan lagu folk tradisional ke dalam komposisi bergaya Barat.
Suaranya juga digambarkan sebagai "Seakan-akan seperti menangis dan memohon, tapi dengan kekuatan yang mampu menarik dan menghipnotis pendengar." Penulis lagu Tsuo Hung-yun mengatakan suara Terese Teng memiliki "Tujuh penggalan manis, tiga air mata."
Baca juga info : kursus
bahasa inggris di al azhar pare
Meninggal Akibat Serangan Asma
Baca juga info : Info kampung inggris pare
Terea Teng meninggal dunia akibat serangan asma akut ketika sedang berlibur di Chiang Mai, Thailand, saat usia 42 tahun pada 8 Mei 1995.
Kala itu ia dimakamkan bagaikan seorang pahlawan, dengan bendera Taiwan menyelimuti peti matinya dan Presiden Taiwan saat itu, Lee Teng-hui, menghadiri pemakamannya.
Teresa Teng dimakamkan di kaki gunung di Chin Pao San, sebuah kompleks pemakaman dekat Jinshan, Taipei, Taiwan. Di tempat pemakamannya berdiri sebuah patung dirinya (sebagai tugu peringatan), diiringi dengan musik lagu-lagunya sebagai latar belakang.
Bukan itu saja, di sana juga terdapat sebuah piano elektronik berukuran raksasa. Para pengunjung yang berziarah dapat memainkannya dengan menginjak balok-balok piano tersebut.
Baca
juga info : daftar kursus kampung inggris pare
Komentar
Posting Komentar